Hidup ini sangat sederhana, tidak ada niat Tuhan selain untuk memuliakan kita. Sadarkah kita bahwa kita diberi tugas yang sangat mulia yaitu sebagai “pemimpin”. Namun kenyataannya banyak orang yang menganggap bahwa hidup ini sulit. Sebenarnya kita sendirilah yang membuat hidup kita terasa sulit. Ada 3 pola dalam kehidupan yang jika kita tidak bisa mengaturnya dengan baik maka hidup kita pun sulit untuk damai, yaitu sikap, pikiran dan tingkah laku, selain itu budaya kita yang suka membandingkan diri sendiri dengan orang lain juga menjadi penyebab ketidakbahagiaan. Jika kita tidak memiliki kecendrungan untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain kita tidak akan stres dan memandang hidup ini sulit. Tidak sedikit orang yang kecewa berlebihan dan putus asa ketika apa yang diinginkannya tidak tercapai, padahal yang harus kita lakukan adalah mengecek terlebih dahulu apa yang telah kita perbuat selama ini. Apakah proses yang kita jalani sudah tepat untuk membuat kita mencapai hal yang kita inginkan tersebut atau belum. Intinya fokuslah pada prosesnya.
Jangan bandingkan diri sendiri dengan orang lain dalam hasil yang didapat, karena rejeki itu adalah sistem sebab akibat, yang sebabnya harus jelas tapi akibatnya gaib. Jika ingin berhasil, lakukanlah hal-hal yang dapat mengantarkan kita pada keberhasilan itu. Akan tetapi, jika telah melakukannya dan masih juga gagal, tidak ada lagi tindakan yang lebih tepat selain ikhlas dan berusaha lagi. Akibat atau hasil itu gaib (urusan Tuhan), Tuhanlah yang paling tahu apakah kita sudah pantas mendapatkan apa yang kita inginkan atau belum. Tugas kita bukan untuk berhasil tapi untuk mencoba, yaitu untuk melakukan yang mungkin kita lakukan saat ini. Sehingga yang tadinya kita lihat tidak mungkin dimungkinkan oleh Tuhan. Yang paling penting adalah kita tidak mungkin bahagia tanpa membahagiakan orang lain.
Belajarlah untuk melihat satu sama lain sebagai pemulia kehidupan karena setinggi-tingginya kualitas manusia adalah dia yang banyak bermanfaat bagi orang lain. Keindahan di dalam melayani sesama bukan terletak pada besarnya perubahan yang telah kita buat, tetapi ikhlas saja dalam melakukannya meski itu hanya hal-hal kecil. Marilah kita hebatkan diri kita sehingga kita pantas bagi kehidupan yang lebih baik. Ini kehidupan kita dan tidak bisa diulangi maka bertindak, bersikap, dan berpikirlah dengan cara-cara terbaik. Tidak ada yang bisa menahan kehendak Tuhan untuk menjadikan kita lebih baik, maka serahkanlah kita kepada Tuhan sebagai pemimpin.
26 Januari 2011, berhasil mengais semangat yang terserak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar